PONDASI BATUKALI
Seperti penjelasan di artikel sebelum
artikel ini, yang menyebutkan jenis PONDASI DANGKAL. Pondasi Batu kali ini adalah salah satu contoh pondasi dangkal.
Namun kadangkala orang tidak hanya menjadikan pondasi batu kali sebagai pondasi
namun juga di fungsikan sebagai penahan urugan yang elevasinya kelewat tinggi
dari muka tanah.
Sebelumnya saya ingatkan terlebih dahulu syarat – syarat dasar
untuk pondasi
1. Bentuk dan konstruksinya harus
menunjukkan suatu konstruksi yang kokoh dan kuat untuk mendukung beban bangunan
di atasnya.
2. Pondasi harus dibuat dari bahan yang
tahan lama dan tidak mudah hancur, sehingga kerusakan pondasi tidak mendahului
kerusakan bagian bangunan di atasnya.
3. Tidak boleh mudah terpengaruh oleh
keadaan di luar pondasi, seperti keadaan air tanah dan lain-lain.
4. Pondasi harus terletak di atas tanah
dasar yang cukup keras sehingga kedudukan pondasi tidak mudah bergerak
(berubah), baikbergerak ke samping, ke bawah (turun) atau terguling
Selain itu pondasi harus diperhitungkan
agar dapat menjamin kestabilan bangunan diatasnya terhadap berat banguan itu
sendiri, beban – beban bangunan, gaya luar ( tekanan angin, gempa bumi, dll ).
Disamping itu juga harus diingat pondasi tidak boleh terpengaruh faktor –
faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan level melebihi batas yang
dijinkan.
Pelaksanaan pemasangan pondasi
batukali harus diperhatikan bentukan karena idealnya bentuk pasangan batukali
adalah trapesium, hal tersebut dilakukan selain berguna bagi kestabilan
kedudukan pondasi juga untuk efisiensi. Biasanya dimensi pasangan batukali
adalah lebar atas 25 – 30 cm, lebar bawah 60 – 80 cmdan tinggi rata adalah 60 –
80 cm. Batu kali dipilih yang panjangnya ± 25 cm. Selain itu permukaan batukali
harus dipilih yang kasar. Perlu dingat juga susunan antar batukali ditutup
dengan atau direkatkan dengan spesi dan pasangan batukali tidak boleh ada celah
atau rongga. Beri dan tanam besi beton ( Sesuai dengan yang di
isyaratkan ) di titik – titik letak kolom, sebagai stek kolom
Jika lapisan tanah mengandung banyak
air, maka di bawah pasangan pondasi batukali diberi pasangan batu kosongan (
material dari batukali juga ) atau yang disebut aanstamping. Pemasangan
aanstamping tersebut hanya disusun sesuai ketinggian yang diisyaratkan,
biasanya setebal 20 – 25 cm. Kemudian disiram dengan pasir. Aanstamping ini berfungsi
sebagai drainase untuk mengeringkan air tanah yang terdapat di sekitar badan
pondasi.
Pondasi batukali juga bisa
difungsikan bukan hanya sebagai pondasi umumya, tapi juga bisa di fungsikan
sebagai bantalan, dasar atau penopang sloof, dan hal ini memang dimungkinkan
pada bangunan yang menggunakan pondasi plat setempat, Mengingat terjadinya
proses pelaksanaan yang kurang memenuhi kriteria seperti pemasangan dinding
diatas sloof dengan beton yang kurang matang sehingga terjadi patahnya sloof,
sehingga di bawah sloof tersebut perlu diberi bantalan atau penopang.
Terakhir dalam benak saya, mungkin
dalam benak anda juga, muncul pertanyaan – pertanyaan dan salah satunya adalah “ Mengapa Menggunakan Pondasi Batukali “
By. Haris