Social Icons

Selasa, 03 Januari 2012

SUMUR RESAPAN

Sumur resapan, sebenarnya telah banyak digunakan oleh nenek moyang kita, yaitu dengan membuat lubang-lubang galian di kebun halaman serta memanfaatkan sumur-sumur yang tidak terpakai sebagai penampung air hujan. Konsep dasar sumur resapan pada hakekatnya adalah memberi kesempatan dan jalan pada air hujan yang jatuh di atap atau lahan yang kedap air untuk meresap ke dalam tanah dengan jalan menampung air tersebut pada suatu sistem resapan. 
Berbeda dengan cara konvensional dimana air hujan dibuang atau dialirkan ke sungai diteruskan ke laut, dengan cara seperti ini dapat mengalirkan air hujan ke dalam sumur-sumur resapan yang dibuat di halaman rumah. Sumur resapan ini merupakan sumur kosong dengan kapasitas tampungan yang cukup besar sebelum air meresap ke dalam tanah. Dengan adanya tampungan, maka air hujan mempunyai cukup waktu untuk meresap ke dalam tanah, sehingga pengisian tanah menjadi optimal. 

Berikut adalah langkah - langkah yang dilakukan untuk membuat SUMUR RESAPAN



1. Perencanaan Sumur Resapan


Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman, Departemen Pekerjaan Umum (1990) telah menyusun standard tata cara perencanaan teknis sumur resapan air hujan untuk lahan pekarangan yang dituangkan dalam SK SNI T-06-1990 F. Metode PU menyatakan bahwa dimensi atau jumlah sumur resapan air hujan yang diperlukan pada suatu lahan pekarangan ditentukan oleh curah hujan maksimum, permeabilitas tanah dan luas bidang tanah, yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
        H = ( D.I.A t - D.K.As ) / ( As + D.K.P )
Dimana: 
D = durasi hujan (jam) 
I = intensitas hujan (m/jam) 
A t = luas tadah hujan (m2), dapat berupa atap rumah atau permukaan tanah yang diperkeras. 
K = permeabilitas tanah (m/jam) 
P = keliling penampung sumur (m) 
As = luas penampang sumur (m2) 
H = kedalaman sumur (m) 

2. Konstruksi Sumur Resapan 

Pada dasarnya sumur resapan dapat dibuat dari berbagai macam bahan yang tersedia di lokasi. Yang perlu diperhatikan bahwa untuk keamanan, sumur resapan perlu dilengkapi dengan dinding (Gambar di bawah ini). Bahan-bahan yang diperlukan untuk sumur resapan meliputi:

1) Saluran pemasukan / pengeluaran dapat menggunakan pipa besi, pipa pralon, buis beton, pipa tanah liat, atau dari pasangan batu. 
2) Dinding sumur dapat menggunakan anyaman bambu, drum bekas, tangki fibreglass, pasangan batu bata, atau buis beton. 
3) Dasar sumur dan sela-sela antara galian tanah dan dinding tempat air meresap dapat diisi dengan ijuk atau kerikil. 

Contoh Konstruksi Sumur Resapan













Contoh sumur resapan air hujan dan air dari pekarangan rumah

T. ATAS


















POT. MELINTANG 

3. Persyaratan Sumur Resapan

Sekalipun sumur resapan bnyak mendatangkan manfaat, namun pembuatannya harus memperhatikan syarat – syarat yang diperlukan untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Berikut ini syarat – syarat pembuatan sumur resapan :

1. Persyaratan umum

a. Sumur resapan air hujan dibuat pada lahan yang lolos air dan tahan longsor
b. Sumur resapan air hujan harus bebas kontaminasi / pencemaran limbah.
c. Air yang masuk sumur resapan adalah air hujan.
d. Untuk daerah sanitasi lingkungan buruk, sumur resapan air hujan hanya menampung dari atap dan disalurkan melalui talang.
e. Mempertimbangkan aspek hidrogeologi, geologi dan hidrologi.

2. Keadaan muka air tanah Sumur resapan dibuat pada awal daerah aliran yang dapat ditentukan dengan mengukur kedalaman dari permukaan air tanah ke permukaan tanah di sumur sekitarnya pada musim hujan.

3. Permeabilitas tanah Permeabilitas tanah yang dapat dipergunakan untuk sumur resapan dibagi menjadi tiga kelas, yaitu:

a. Permeabilitas tanah sedang (genuh/lanau, 2,0 – 6,5 cm/jam)
b. Permeabilitas tanah agak cepat (pasir halus, 6,5 – 12,5 cm/jam)
c. Permeabilitas tanah cepat (pasir kasar, lebih besar 12,5 cm/jam)

4. Penempatan Untuk memberikan hasil yang baik, serta tidak menimbulkan dampak negatif, penempatan sumur resapan harus memperhatikan kondisi lingkungan setempat. Penempatan sumur resapan harus memperhatikan letak septictank, sumur air minum, posisi rumah, dan jalan umum. Table di bawah ini memberikan batas minimum jarak sumur resapan terhadap bangunan lainnya.

5. Pemeriksanaan Sumur resapan air hujan perlu diperiksa secara periodik setiap 6 bulan sekali untuk menjamin kontinuitas operasi sumur resapan. 
Pemeriksaan yang dilakukan meliputi: 

a. Aliran masuk 
b. Bak Kontrol 
c. Kondisi sumur resapan.

3 komentar:

  1. mas bisa dicopy ga???penting nie buat skripsi

    BalasHapus
  2. bro, mau nanya
    adanya sumur resapan di kota jakarta itu berpengaruh gak kalau ada gempa
    katanya bikin struktur tanah jadi labil, mohon penjelasannya? :D

    BalasHapus

Riz point

 

Sample text

Sample Text

Sample Text